Korea Selatan , negara yang terkenal dengan kota-kotanya yang dinamis dan warisan budaya yang kaya, juga tengah berjuang menghadapi tantangan demografi yang signifikan: penurunan populasi di daerah pedesaan dan daerah yang kurang berkembang. Fenomena ini, yang ditandai dengan menurunnya angka kelahiran dan migrasi generasi muda ke pusat-pusat kota, menimbulkan ancaman serius terhadap vitalitas ekonomi dan keberlanjutan jangka panjang daerah-daerah tersebut.

Kerugian ekonomi yang diakibatkannya memerlukan strategi proaktif yang difokuskan pada penguatan ekonomi regional. Menanggapi masalah mendesak ini, Organisasi Pariwisata Korea telah melakukan studi inovatif yang mengusulkan solusi inovatif yang berpusat pada pemanfaatan pariwisata dan pemahaman demografi baru: "populasi yang hidup di bidang pariwisata".

 

1. 🧳 Karakteristik Populasi Wisatawan

"Populasi wisatawan" mengacu pada individu yang mengunjungi suatu wilayah dan tinggal selama periode tertentu. Menurut penelitian, bahkan di daerah yang populasinya menurun, pola kunjungan wisatawan bervariasi, dan lamanya tinggal serta kebiasaan belanja mereka menentukan karakteristik pariwisata yang berbeda.

Konsep "penduduk yang hidup di bidang pariwisata" dibangun atas gagasan "penduduk yang hidup," yang mencakup tidak hanya penduduk terdaftar tetapi juga individu yang sering mengunjungi suatu wilayah untuk berbagai keperluan. Studi ini mendefinisikan "penduduk yang hidup di bidang pariwisata" sebagai pengunjung dengan tujuan utama par